Kodak Ektra - Masih ingat dengan nama brand yang satu ini? Berarti kamu
sudah ‘cukup’ tua. Hehe.
Beberapa
dekade sebelumnya, saat kamera belum mengalami peningkatan teknologi
secanggih saat ini, kita masih akrab dengan penggunaan ‘film’
atau ‘rol film’ untuk mengambil foto. Saat itu belum ada media
digital yang bisa menyimpan data hasil jepretan kamera seperti
sekarang. Kamera atau tustel saat itu menggunakan rol film sebagai
media fotografi.
Setiap
jepretan akan langsung tersimpan pada lembaran film yang biasa
disebut ‘negatif’. Jadi setiap jepretan akan langsung
menghabiskan satu frame, sementara dalam sebuah rol film biasanya
hanya berisi 36 frame. Inilah sebabnya orang-orang tempo doeloe lebih
menghargai setiap jepretannya, karena tidak bisa di delete ataupun
di-edit lagi, fotografi pun menjadi lebih menantang.
Saat
teknologi digital muncul, produsen rol film terkena imbasnya. Dua
brand yang sangat akrab pada waktu itu adalah Fuji Film dan Kodak.
Meski sempat mengalami masa sulit, kedua brand ini tidak tumbang.
Fuji Film kembali diperhitungkan lewat seri kamera mirrorless-nya
(X-series), dan kini giliran Kodak yang menyasar segmen penikmat
fotografi casual atau lite photography.
Mengambil
foto dengan kamera DSLR tentu akan menghasilkan jepretan yang ciamik
dan mentahan yang masih bisa diolah lebih lagi lewat aplikasi post
processing. Namun, di sisi lain kamera DSLR cenderung memakan lebih
banyak tempat, lebih berat, lebih repot, belum lagi untuk
pengoperasiannya membutuhkan keterampilan tersendiri dan tentunya
faktor harga juga sangat mempengaruhi.
Belakangan
ini fotografi ponsel kembali mencuat, bisa dibilang media sosial
cukup berperan di sini. Instagram salah satunya, telah membuktikan
bahwa media sosial bisa menjadi portofolio yang sangat berpotensi
untuk fotografi. Di sinilah peran kamera ponsel sangat
diperhitungkan. Meskipun tidak semaksimal kamera DSLR, tapi kamera
ponsel unggul dalam keringkasan, kemudahan dalam pengoperasian dan
terintegrasi langsung dengan operating system yang bisa langsung
memposting hasil jepretan yang baru diambil atau mengolahnya terlebih
dahulu dengan aplikasi post processing yang tidak kalah mumpuni
dibanding aplikasi berbasis komputer.
Kodak
Ektra mengambil posisi tawarnya pada segmen ini. Tidak
tanggung-tanggun, sebuah kamera 21 mega-pixel dengan sensor fokus
cepat dan bukaan f/2.0 menjadi senjata utamanya. Tidak ada salahnya
juga untuk mengawinkannya dengan kamera depan 13 mega-pixel, Phase
Detection Auto Focus (PDAF) dengan bukaan f/2.2 yang pastinya akan
mencuri perhatian penggila selfie.
Aplikasi
kamera bawaannya merupakan aplikasi yang dirancang khusus menggunakan
fitur-fitur eksklusif yang canggih seperti SLR-style Scene Selection
Dial, yang memungkin opsi-opsi pengaturan diatur dan ditinjau secara
real time. Pilihan tersebut bervariasi mulai dari mode HDR,
Landscape, Portrait, Macro, Sport, Night-time, Panorama, Bokeh, dan
tentunya fitur Smart-Auto untuk kamu yang nggak mau repot-repot
mengatur setting-an kamera terus-menerus.
Selayaknya
kamera SLR, pada mode Manual, pengguna yang lebih berpengalaman dapat
mengatur exposure, ISO, manual focus, white ballance dan shutter
speed. Setiap perubahan tersebut juga bisa langsung ditinjau dari
layar Kodak Ektra.
Smartphone
Kodak Ektra ini juga memiliki tombol shutter fisik yang didedikasikan
khusus untuk pengalaman mengambil foto terbaik. Tombol ini posisinya
sangat ergonomis, di bagian sebelah kanan atas (saat ponsel berada
pada posisi horisontal), lekukan body Kodak Ektra pada bagian tepi
kanan agak membulat seperti handle yang lazim kita temui pada
kamera SLR umumnya. Tidak hanya lekukannya, tapi material yang
membalutnya juga terbuat dari kulit, persis seperti yang ada di
kamera SLR lainnya. Komposisi handle dan tombol shutter ini
bisa dipastikan akan menghadirkan pengalaman mengambil foto yang
menyenangkan, kamera ponsel rasa DSLR.
Kodak
tidak hanya memperlengkapi smartphone Ektra dengan hardware, mereka
juga memperlengkapinya dengan aplikasi ikonik Super 8 dengan semua
filter-filter dan efek grain profesional khas Super 8. Pengguna bisa
merekam video dengan resolusi 4K sambil bereksperimen dengan efek
grain dan vignette ala Super 8.
Wait!
Tapi,
Kodak Ektra tetaplah sebuah ponsel, bukan?
Ya,
karena itulah Kodak Ektra juga dipersenjatai dengan prosesor tangguh,
HELIO X20 Decacore (10 core), 3 GB RAM, 32 GB Memory (tersedia slot
MicroSD), layar IPS 5” dengan resolusi Full HD 1080p (kerapatan 441
ppi), layar dan kamera dilindungi dengan Corning Gorilla Glass, dan
sistem operasi Android Marshmallow terbaru. Jadi, untuk harga sekitar
Rp. 7 jutaan, para pengguna juga tetap akan mendapatkan ponsel dengan
kelas high-end untuk keperluan sehari-harinya.
Sounds
like a good deal, huh?
Kodak
Ektra sudah rilis sejak bulan lalu, namun tanggapan pasar tampaknya
tidak terlalu antusias. Ponsel dengan kamera besar bukanlah produk
yang baru, Nokia dan Samsung sudah pernah melakukannya beberapa tahun
lalu; tidak berakhir seperti yang diharapkan. Apakah Kodak Ektra akan
berhasil memulai era baru smartphone rasa kamera DSLR? Bagaimana
menurut kalian guys?
EmoticonEmoticon