Wow!
Yang bener bro?
Iya,
bro! Jurnal Cowok kali ini akan berbagi tips soal bagaimana membangun
kebiasaan yang baik untuk membuat kamu semakin hari semakin cerdas.
Tips ini berlaku untuk siapa saja, termasuk cewek. Tapi aku saranin
untuk para cowok, malu dong kalau kamu hanya menang tampang doang,
body atletis tapi otaknya nggak sexy. What? Yup, hampir
semua model-model cewek di majalah pria itu memberi statement yang
sama soal keseksian cowok di mata mereka. Mereka bilang, cowok sexy
itu, harus cerdas!
Kamu
mau tambah cerdas? Nggak perlu repot-repot pakai seragam sekolah atau
mendaftar kuliah lagi. Ada cara yang lebih jantan untuk menjadi
tambah cerdas setiap harinya. Inilah 15 kebiasaan kecil yang bisa
membuat kamu semakin hari semakin cerdas. Here we go!
1. Minum 2 gelas air saat bangun tidur.
Sepele
kan? Seperti aku bilang tadi, hanya kebiasaan kecil. Nah terus apa
hubungannya kecerdasan dengan minum air bro? Begini, kita tidur
selama rata-rata 6-9 jam setiap malam dan selama itu tubuh kita
tidak mendapat asupan air. Air sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk
menyaring sisa-sisa metabolisme (baca: sampah) dalam tubuh dan
menyeimbangkan cairan tubuh. Dua gelas besar air cukup untuk menutupi
defisit air yang terjadi pada tubuhmu saat tidur.
Penelitian
pada anak-anak (Penelitian1, Penelitian2) telah membuktikan bahwa meminum lebih banyak air mampu
meningkatkan kemampuan untuk menyelesaikan tugas-tugas mental (proses
kognitif).
Jadi
pastikan kamu tidak memulai harimu dengan otak yang dehidrasi!
2. Membaca intisari sebuah buku sambil sarapan
Membaca
buku itu penting, orang bodoh juga tahu bahwa banyak membaca bisa
membuatnya menjadi semakin pintar. TAPI, (oke, aku tahu tombol
‘shift’ ku masih bagus). Sekali lagi, TAPI, kita cenderung malas
untuk membaca. Padahal membaca itu adalah menikmati hasil kerja keras
orang lain, sudah ada orang yang melakukan penelitian bertahun-tahun
dan studi mendalam lalu menuangkan semuanya dalam buku. Tugas kita
hanya ‘mengkonsumsinya’ dan ‘Ta-da!’ kita menjadi lebih
pintar dari sebelumnya. Aku yakin, kamu pun tahu hal ini, tapi tetap
saja... Malas!
Nah,
sesuai judul di atas, membaca sebuah buku secara utuh tentu saja
butuh perjuangan, bukan sebuah kebiasan kecil tentunya. Tapi zaman
sudah modern bro! Kini untuk menjadi semakin cerdas, kamu tidak perlu
jadi kutu buku/ nerd lagi.
Biasanya
para millenials sudah menyadari hal ini dan memanfaatkan waktu
sarapan sambil membaca portal berita seperti det*k.com, lip*tan6,
Kurio atau Babe. Tapi sayangnya, membaca berita hanya memberimu
update yang tidak berdampak banyak pada kecerdasan dan intelijensimu.
Yang kamu butuhkan adalah membaca intisari dari buku-buku non-fiksi
terlaris dunia. Ya, non-fiksi! Bukan novel atau majalah, buku-buku
non-fiksi ini bisa tentang ekonomi, self-development,
teknologi, kesehatan & kebugaran, kemampuan komunikasi,
enterpreneurship, dan hal-hal penting lainnya.
Ya,
ya, ya. Aku tahu dahimu berkerut, ini bukan jenis bacaan yang nikmat.
Tapi hey, bukankah ini kebiasan-kebiasaan yang hendak kita bangun
untuk menjadi lebih cerdas? Dibandingkan mendaftar kuliah lagi, ini
masih lebih muda bro! Oke, jadi di mana kita bisa menemukan ringkasan
/ intisari buku-buku ini? Saranku:
-
Google judul buku + ‘summary’, contohnya: “7 Habits of Highly Effectife People Summary” (Ya, aku tahu, buku keras ini bisa membuatmu mual)
-
Kalau kamu lebih bermodal, download dan langganan ke aplikasi Blinkist atau getAbstract. (Aku sendiri langganan Blinkist, karena sebagian summary-nya tersedia juga dalam format audio, jadi kalau nggak sempat baca, tinggal ‘play’)
3. Dengarkan podcast/audiobooks saat kamu dalam perjalanan.
Setiap
kita pasti menghabiskan cukup banyak waktu di perjalanan, baik itu
yang mau kuliah, ngantor atau ke lokasi proyek, kita pasti membuang
beberapa jam di perjalanan. Nah, dari pada terbuang sia-sia, mending
kamu manfaatkan untuk mendengarkan podcast atau audiobooks
yang berisi konten-konten bagus dan menstimulasi intelijensimu. Ayo
pergunakan gadget-mu untuk hal yang positif, cari sumber-sumber
podcast dan audiobooks di sini:
-
TED.com (ini favoritku, kalau dari app-nya kamu bisa pakai fitur pre-download, sehingga kamu bisa siapkan podcast yang mau kamu dengar sebelum berangkar, hemat paket datamu!)
-
Blinkist, tadi udah aku sebutin di atas, summary-nya juga tersedia dalam bentuk audio, jadi bisa tinggal ‘play’.
-
Podcast dari situs penulis-penulis kesukaanmu, dan
-
Kalau kamu punya budget, belilah audiobooks yang bermanfaat.
4. Minum Green Tea saat kamu bekerja
Ehm!
Bukan mau ngiklanin yah, aku nggak dapat endorsement apa-apa
nih di sini, hehe. Tapi ini benar, karena teh hijau (khususnya Matcha
–favorit kita nih!) mengandung l-theanine, sejenis asam amino yang
berguna untuk meningkatkan gelombang alpha pada otak kita.
Nah, dari pada mengkonsumsi kopi (kafein) yang membuat otak menjadi
‘awas’, lebih baik mengkonsumsi Matcha yang membuat otak kita
bisa fokus namun tetap relax tanpa menyebabkan rasa ngantuk.
Inilah sebabnya teh hijau sangat dianjurkan sebagai suplemen untuk
membantu dalam proses relaksasi dan meningkatkan kesehatan jantung.
5. Tidur siang!
Ini
cukup kontroversial, tapi aku salah satu orang yang mendukung dan
telah membuktikan manfaatnya. Tidak percaya? Coba aja cek kantornya
Google atau Facebook, sarangnya anak-anak muda paling kreatif di
dunia ini. Di sana tersedia banyak hammock (tempat tidur
gantung) dan kasur air untuk tidur siang para karyawannya. Banyak
orang telah membuktikan, dengan tidur siang singkat setelah jam makan
siang bisa me-refresh pikiran kamu sehingga lebih produktif di
jam-jam berikutnya.
Baca juga > Ternyata Tidur Siang Bisa Membuatmu Lebih Kreatif
6. Kurangi frekuensi membuka sosial media
Otak
kita terus beradaptasi pada informasi yang kita terima. Bila kamu
menjejali otakmu dengan pekerjaan sekaligus sosial media secara
bergantian, otak kamu akan bingung dan sulit untuk fokus secara
maksimal. Bila memang kamu harus menunda sebentar untuk membuka
sosial media, disiplin dirimu dengan memakai timer, jangan
kebabalasan karena terus-terusan scrolling nggak jelas, cuma
lihatin update status dan foto mantan yang
nggak penting.
7. Lebih baik bermain game dari pada menonton serial TV
Menonton
TV adalah sebuah kegiatan yang pasif. Otakmu menerima informasi namun
tidak memproses atau berinteraksi dengan informasi itu. Aku tidak
perlu menyebutkan dampak negatif lain dari duduk terlalu lama
ditemani cemilan-cemilan berkolesterol tinggi sambil menonton serial
semacam... Uttaran? #dead
Kamu
suka main game? Bagus! Tapi lakukan dengan wajar. Sebuah
penelitian
dari tahun 2014 meneyebutkan bahwa game sederhana seperti
Super Mario memiliki dampak yang jelas pada fleksibilitas otak.
Penelitian ini bahkan dimuat di majalah Forbes!
Bermain game akan mendorong otakmu untuk aktif dan
berinteraksi, ini kurang lebih seperti kegiatan nge-gym untuk
otakmu.
8. Lebih baik membaca sebuah cerita dari buku dari pada menontonnya (TV)
Nah, untuk mencegah artikel ini terlalu panjang, kita akan lanjutkan tips ini di:
EmoticonEmoticon