Apa pun itu alasannya, kamu pasti pernah merasakan keinginan untuk menjauh dulu dari keramaian. Nggak perlu nungguin hujan deras turun supaya kamu bisa jalan di tengah hujan agar tidak ada yang tahu kamu sedang menangis, karena kota Medan tercinta sekarang sedang kemarau. Stop being #alayers bray!
Okeh! Sebelum kamu meleleh karena terbawa suasan mellow, kita akan selamatkan harga dirimu dengan cuap-cuap ala kritikus-wannabe ini. Perkenalkan Kopi Toast, sebuah kafe yang letaknya sedikit terjepit di bilangan Jl. D.I. Panjaitan, Medan. Hah? Di mana? Udah buka GPS aja atau Google Map. Lokasinya berseberangan dengan Coffee Cangkir D.I Panjaitan. Sebenarnya Kopi Toast ini adalah bagian dari Fountain Group yang juga mengelola Fountain Ice Cream Cafe yang banyak tersebar di mal-mal lainnya. Di Medan, Kopi Toast juga ada di mal Hermes Place Polonia, tapi kali ini kita khusus membahas yang di Jl. D.I. Panjaitan.
Area indoor-nya sangat cozy dan memberi kesan hangat, mungkin karena didominasi oleh ornamen bermaterial kayu. Area ini cenderung lebih sepi, bahkan pada saat weekend. Sayangnya waktu saya dan isteri datang ke sini malam minggu kemarin (April, 9th) kami tidak membawa kamera DSLR, karena memang spontan saja ingin ke sini. Jadilah kita jepret-jepret dengan kamera iPhone yang tidak seberapa ini.
Dikarenakan faktor sudah lapar dan malam semakin larut, maka perut yang beringas pun tidak sanggup lagi bersikap elegan. Meski jam sudah menunjukkan hampir pukul 10 malam, kami tetap memesan makanan berat. RIP diet plan!
![]() |
Nasi Soto Medan |
![]() |
Nasi Bakar Spesial |
Isteri saya juga kalap setelah melihat gambar Nasi Bakar Spesial di menu, guilty pleasure for her.
Anyway, makanan dihidangkan dalam jangka waktu yang bisa ditoleransi, 2 menit pertama, selayaknya para generasi Y lainnya, kami masih sibuk dengan gadget masing-masing. Cafe ini memiliki 2 (baca: dua!) hotspot Wi-Fi pribadi, ditambah hotspot dari @WiFi.id milik Telkom. Posisi ketinggian meja juga sangat nyaman untuk kamu yang berniat membawa kerjaan di laptop sambil mengungsi di sini, tersedia stop kontak di semua meja di sini jadi nggak perlu khawatir soal kehabisan baterai.
![]() |
Ice Blended Matcha w/ Honey |
Seperti biasa, refreshment lebih dulu tiba sebelum main course. Ice Blended Matcha w/ Honey pesanan isteriku tiba dengan penampilan yang cukup menarik. Namun dengan harga 24k, kami memang tidak berekspektasi terlalu tinggi. Jangan dibandingkan dengan Ice Blended Matcha dari resto besar lainnya, apa lagi Starbucks, bisa tambah galau kamu nanti.
Makanan tiba dalam rentang waktu 7-8 menit setelah pemesanan, langsung kami habiskan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. Sungguh tidak elegan! Apa daya, perut sudah mengambil alih. By-the-way dengan harga makanan berat berkisar 30k-40k, aneka toast (roti bakar --yang seharusnya hidangan utama kafe ini) berkisar 15-25k, juga tersedia beberapa varian ice cream dengan range harga serupa, kafe ini tidak mengecewakan.
Pros: Wi-Fi berlimpah, suasana nyaman, pelayanan ramah dan cepat, harga wajar. Cocok untuk yang mencari suasana tenang. Area outdoor yang candle-lighted juga patut dicoba.
Cons: Cita rasa makanan & minuman terlalu standard, pilihan menu tidak banyak, ruang parkir terbatas dan kurang nyaman.
Repeat Order: Yes.
Baca juga:
Ke Harbour 9 kita berlabuh, resto unik berdesain seperti dermaga kapal
2 komentar
Such a nice,Friend...
thanks udah mampir, hoho...
EmoticonEmoticon